Powered By Blogger

Kamis, 16 Desember 2010

FATWA A.M FATWA YANG TAK AKAN PERNAH MENJADI REALITA

TEMPO Interaktif, Kuala Lumpur - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AM Fatwa meminta agar pengiriman Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke Arab dan Malaysia tidak dilanjutkan.

Dia menilai, tak pernah tuntasnya kasus penganiayaan dan pelecehan TKW di negara-negara tersebut telah mencoreng harga diri Indonesia. “Cukup sudah negara kita dipermalukan, hentikan saja pengiriman TKW ke negara Arab dan Malaysia,” ujar Fatwa saat ditemui Tempo di sela-sela kunjungan kerjanya ke Malaysia, Rabu (15/12).

Mantan politisi PAN ini menyatakan bahwa harga diri bangsa seharusnya lebih didahulukan daripada devisa negara.

Mengenai program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi TKI yang diluncurkan Presiden di Surabaya hari ini, menurut Fatwa, hanya upaya tambal sulam. “Permasalahan TKI jauh lebih besar dari kredit,” Fatwa “Tapi hal itu juga lumayan, daripada tidak membuat program apa pun,” ujarnya.

Sebenarnya, menurut AM Fatwa, permasalahan TKI akan lebih cepat terselesaikan jika dilakukan dengan diplomasi tingkat tinggi. “Permasalahan TKI kita di Saudi yang disiksa dan sebagian harus berteduh di bawah kolong jembatan, tidak akan terselesaikan hanya dengan kunjungan menteri,” ujarnya seraya mencontohkan bagaimana mantan presiden Filipina, Gloria Macapagal Arroyo menyelesaikan permasalahan pekerjanya langsung. “Dulu Presiden Abdurrahman Wahid sudah melakukan hal ini. Sayang tidak ditindaklanjuti,” Fatwa menambahkan.

Fatwa bersama empat anggota DPD lainnya melakukan kunjungan ke Malaysia untuk mendapatkan masukan tentang Otorita Jasa Keuangan dan desentralisasi fiskal. Dalam kunjungan sehari ini, para anggota DPD mengadakan dialog dengan penasihat ekonomi pemerintah Malaysia, Lau Bau Tin dan dosen pascasarjana fakultas ekonomi University Islam Antarabangsa (UIA) Akhyar Adnan.

My comment :
Apa yang dikatakan AM Fatwa adalah sebuah kebenaran yang sangat benderang. Namun mohon dicatat, Republik ini dijalankan dalam kesamaran nan remang-remang. Birokrat dan politikus tak satupun suka dengan hal yang terang benderang dan sarat akan kebenaran.
Maka apatisme saya yang telah mengkristal akan berakhir pada kesimpulan, A.M Fatwa yang "Fatwa"nya mulia ini, tidak akan pernah menjadi sebuah kenyataan selama birokrasi kita dipenuhi setan dan pemimpin-pemimpin kita adalah iblis jahanam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar